Mungkid, Kabupaten Magelang. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Drs. H. Jumari mengatakan, seorang kepala sekolah itu tidak harus memiliki kesempurnaan, yang penting memiliki ketangguhan, kesungguhan dan kesahajaan.

“Kalau tiga itu dilaksanakan sungguh-sungguh, insha Alloh bisa melaksanakan tugas dengan baik,” kata Jumari.

Kunci kedua, menurut Jumari adalah wajah ceria dan akhlaq mulia. Yang ketiga, kata kunci dari leadership adalah human relation, komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan guru-guru harus terjaga dengan baik. “Harus bisa ngemong. Angon roso  itu tidak sama dengan angon kebo,” imbuh Jumari.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pelantikan Kepala Madrasah Muhammadiyah yang digelar oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (Dikdasmen PDM) Kabupaten Magelang hari ini Jum’at (29/07).

Kegiatan ini bertempat di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Mungkid, Kabupaten Magelang, sedangkan kepala madrasah yang dilantik berjumlah 6 orang untuk masa jabatan 2022-2026.

Keenam kepala madrasah yang dilantik adalah Rina Lestari, S.Pd.I sebagai Kepala MI Muhammadiyah Surodadi 1 yang berlokasi di Kecamatan Sawangan dan Helmi Ardiani, S.Pd sebagai Kepala MI Muhammadiyah Kradenan 1 di Kecamatan Srumbung.

Kemudian Ahmad Zaeni, S.Pd.I sebagai Kepala MI Muhammadiyah Ngawen, Erni Purnamawati, S.Pd.I sebagai Kepala MI Muhammadiyah Kaweron, Drs. Nur Fuat sebagai Kepala MI Muhammadiyah Sedayu dan Adaroyah, S.Ag sebagai Kepala MTs Muhammadiyah 2 Muntilan yang semuanya berlokasi di Kecamatan Muntilan.

Menurut Jumari juga, ada 9 kriteria untuk guru Muhammadiyah yang baik yaitu pertama bermanfaat lebih bagi Persyarikatan, umat dan kemanusiaan.  Kedua, guru yang berakhlaq mulia. Ketiga yaitu guru yang bekerja secara profesional. Keempat, seimbang antara urusan dunia dan akhirat.

Kelima, guru yang tidak menjadi beban orang lain. “Yaitu guru yang punya kemandirian,” tegas Jumari.

Kriteria keenam adalah guru yang berlaku baik untuk keluarganya. Ketujuh, guru yang baik adalah guru yang paling baik dalam membayar hutang/menepati janji. Kedelapan, guru yang mau belajar dan mengajarkan Al Qur’an.

“Yang terakhir, guru Muhammadiyah terbaik adalah yang bisa menyelamatkan lingkungannya,” pungkas Jumar.

Hadir melantik para kepala madrasah tersebut Ketua PDM Kabupaten Magelang, Jumari. Selain itu, hadir pula Fauzi Nurhadi, Kasi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementrian Agama Kabupaten Magelang, M. Tohirin, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang, perwakilan PCM Sawangan, Srumbung dan Muntilan serta segenap guru dan karyawan madrasah yang bersangkutan.

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang, M. Tohirin, dalam sambutannya mengungkapkan jumlah MIM di Kabupaten Magelang ada 44 dan MTs ada 11 dengan jumlah pendidik serta stafnya cukup banyak.

Selanjutnya Tohirin menyampaikan menyambut pelaksanaan kurikulum merdeka pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah dalam implementasi kurikulum tersebut. “Kami sudah menyiapkan para narasumber dari internal, namun kami juga mohon bimbingan terutama dari Kementrian Agama Kabupaten Magelang,” kata Tohirin.

Selanjutnya Tohirin atas nama Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang menyampaikan selamat kepada para kepala madrasah yang dilantik. “Mudah-mudahan bisa melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya dan terima kasih kepada para kepala madrasah senior yang telah mengembangkan madrasah sedemikian rupa,” imbuhnya.

H. Fauzi Nurhadi, S.Ag., M.S.I mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Magelang dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa berbicara tentang pendidikan, orang akan mengingat Muhammadiyah. “Mau kita akui atau tidak berbicara tentang pendidikan, dari tingkat dasar sampai yang paling atas, perguruan tinggi, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih yang luar biasa,” kata Fauzi. (sap)

 

Post Author: Dikdasmen Pdm kab Magelang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *